Jumat, 10 November 2017

Perilaku Etika Dalam Bisnis


          Ada beberapa hal yang menyebabkan makin pentingnya peranan etika bisnis yang ditetapkan secara benar, baik oleh unit-unit kecil, menengah, maupun besar, termasuk didalamnya sektor publik dan sektor pemerintah, maupun sektor korporat pada umumnya.  Terlebih lagi dengan makin besarnya MNC (multi national corporation) serta lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan regional maupun internasional.  Hal-hal tersebut meliputi:
1.     Merosotnya Moralitas Bangsa-bangsa
Realitas menunjukkan makin menurunnya moralitas di seluruh dunia, khususnya di bidang bisnis, termasuk di Indonesia.  Wujud merosotnya moralitas adalah semakin mewabahnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2.     Peranan Kegiatan Bisnis dalam Dunia Modern
Peran dunia bisnis dalam dunia modern semakin besar dan kuat, yang biasanya mampu menguasai setidaknya memengaruhi kebijakan pemerintah suatu negara.  Orang modern umumnya msemakin bersifat komersial, sehingga selain membutuhkan berlakunya hukum positif, juga diperlukan standar moral yang jelas agar yang kuat tidak akan semakin memeras yang lemah dalam hal perlakuan terhadap pekerja, penjagaan lingkungan hidup, pembayaran pajak, dan sebagainya.
3.     Bisnis Mempertaruhkan Segalanya
Kegiatan bisnis sebenarnya harus mempertaruhkan segalanya, seperti harga diri, nama baik, selain tetnunya mencari keuntungan dalam arti materi maupun non materi. Masalah harga diri bisa dilihat dari sudut pandang makro maupun mikro.  Dari sudut makro misalnya, Indonesia dinilai sebagai negara yang banyak korupsi.  Menurut Prof.  Dr.  Kuntowijoyo, bangsa Indonesia juga bangsa yang bermental klien.  Melalui modal dan produk, kita menjadi klien AS, Eropa, Jepang, Taiwan, Korsel, Singapura, dan RRC, Melalui TKI dan TKW, kita menjadi klien Malaysia dan negara-negara Timur Tengah.  Melalui televisi kita menjadi klien AS, Jepang, Amerika Latin, Taiwan, dan India.  Melalui utang, kita menjadi klien IMF, Bank Dunia, ADB,CGI, dan IDB.  Pemimpin masa depan harus mampu mengubah dari bangsa klien menjadi bangsa mandiri.  Kalau salah urus, bisa menjadi bangsa kuli, menjadi bangsa gelandangan di rumah sendiri.
Kuntowijoyo memberikan memberikan empah ciri mentalitas bangsa klien, yaitu:
a.     Komplek inferioritas.  Belum merasa kalau bangga kalau membeli barang impor, bergaya seperti orang barat.
b.     Sindrom selebriti, penyakit ingin seba terkenal.  Dalam tayangan televisi kta seing meniru gaya artis luar seakan tidak paham bahwa kita bangsa melarat.
c.     Mistifikasi (menganggap sesuatu sebagai sebuah misteri), seperti perdukunan, penggandaan uang, dan sebagainya.
d.     Xenomonia/kegandrungan produk asing sebagai barang inferioritas.
Menurutnya ada persamaan antara bangsa klien dan bangssa terjajah.  Keduanya mempunyai sifat ketergantungan.  Satunya pada penjajah, satunya pada patron.  Bagi bangsa terjajah, mereka bisa melihat jelas penjajah, sedangkan bangsa klien tidak bisa melihat jelas patronnya.  Misalnya pada kapitalisme Amerika, kita hanya mengebom kedutaan Amerika, kantor IMF, dan seterusnya, tetapi sebagai bangsa klien, tentu tak bisa mengebom kapitalisme karena abstrak.  Keduanya, maupun penjajah atau patron, mempunyai motif sendiri-sendiri.
Tanpa adanya greget untuk maju, mandiri, dan menempatkan sejajar dengan bangsa lain, atau bahkan mempunyai kelebihan tertentu dari bangsa atau negara lain, kita akan selalu berada di urutan belakang.  Cina bisa ditiru sebagai negara yang siap menggeser negara yang lebih maju.  Zhu Rongji ketika dipilih menjadi perdana menteri menggantikan Li Peng pada tanggal 17 Maret 1989, dia menyodorkan sembilan butir kebijaksanaan dengan ambisinya ingin menggantikan jepang sebagai berikut:
a.     Mengakhiri ekonomi pasar sosialis menjadi pasar bebas.
b.     Merekstrukturisasi BUMN agar lebih efektif dan efisien.
c.     Merampingkan struktur pemerintahan.
d.     Membangun konglomerat, terinspirasi dari chaebol di Korea Selatan.
e.     Merombak sektor keuangan untuk memperkokoh dan menghilangkan kredit macet.
f.      Mereformasi bank sentral dengan melakungan merger dan mengurangi campur tangan pemerintah
g.     Memperkuat pertumbuhan ekpnomi dan menekan inflasi
h.     Mengendalikan nilai tukar dan tidak akan menevaluasi Yuan
i.      Membawa Cina bergabung dengan organisasi dunia (WTO)
Dari sudut pandang mikro biasanya sulit dipisahkan dari citra makro. Misalya Michael Backman menggambarkan bahwa pelayanan jasa di Asia dihargai rendah.  Kekayaan intelektual kurang dihargai sehingga perlindungan hak cipta, seperti merek dagang misalnya, kurang mendapat perhatian.  Produsen industri di asia sering menggunakan perangkat lunak bajakan.  Perangkat lunak tanpa ijin yang diginakan di Cina diperkirakan tidak kurang dari 96%. Perkiraan untuk indonesia 93%, Thanilanf 84%, Filipina 83% dan Malaysia 70%. Juga membuat pemirikan merek dagang. Para eksekutif dari Hitachi di Jepang pernah menemukan pesaing mereka di Indonesia dalam produk elektronik dengan nama “Hitachin” dan “Mitachin”.  Ada juga suatu perusahaan Indonesia yang telah memproduksi barang tiruan pierre cardin berbahan kulot yang sukses digugat oleh perancangnya di Paris di Pengadilan Indonesia. (Backman.  1999: 10-11).  Suatu penyebab terjadinya citra yang kurang baik pada etika bisnis adalah kejujuran.
4.     Kepercayaaan Adalah Syarat Utama
Percaya atau saling memercayai merupakan syarat utama dalam kegiatan bisnis, lebih lebi dalam e-commerce yang dimasa dekat ini akan berkembang pesat.
5.     Hak dan Kewajiban
a.     Konsep Hak
Secara umum, hak adalah klaim atau kepemilikan atas sesuatu.  Seseorang dikatan mempunyai hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu cara tertentuatau jika orang lain berkewajiban melakukan tindakan dalam suatu xara tertentu kepadanya.
Hak berasal dari sebuah sistem hukum yang memungkinkan atau mengizinkan orang untuk bertindak secara tertentu dalam suatu cara terhadapnya,  inilah yang disebut hak hukum.  Undang-undang Amerika misalnya, memberi hak untuk kebebasan berbicara semua warganya dan peraturan perdagangan menyebutkan bahwa masing-masing yang terlibat dalam sebuah perjanjian yang sah memiliki hak yang disebutkan dalam perjanjian tersebut,  hak hukum tentu saja terbatas pada hak yuridiksi khusus dimana sistem hukum yang memnerikannya dlaksanakan.
Hak juga berasal dari sistem standar moral yang tidak bergantung pada sistem hukum tertentu.  Hak untuk bekerja misalnya, tidak diatur dalam undang-undang Amerika, namun banyak yang menyatakan bahwa ini adalah hak yang dimiliki semua orang .  hak-hak semacam ini biasanya yang disebut dengan hak moral atau hak asasi manusia, didasarkan pada aturan prinsip-prinsip moral yang menegaskan bahwa semua manusia diizinkan atau diberi kewenangan untuk melakukan sesuatu atau berhak mempunyai sesuatu.  Hak-hak moral berbeda dengan hak hukum, biasanya dianggap sebagai suatu universal sejauh itu hakyang dimiliki semua orang didunia dalam tingkatan yang dama karena mereka adalah manusia.
Hak yang akan kita bahas dalam hal ini adalah hakyang menetapkan hak dan kewajiban yang dimiliki orang lain yang memungkinkan semua orang memilih dengan bebas apapun kepentingan atau aktivitas yang akan dilakukannya.  Hak-hak moral ini mengidentifikasikan aktivitas atau kepentingan yang bebas dilaksanakan oleh sesorang atau boleh dilaksanakan seseorang, atau harus dibantu dalam pelaksanaannya oleh orang lain;dan hak ini melindungi usaha yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan aktivitas tersebut dalam batas batas yang telah ditetapkan dalam hak hak tertentu. Hak-hak ini mempunyai tuga definisi penting yang memberikan fungki pemungkinan dan perlindungan.
Pertama, hak moral sangat erat kaitannya dengan kewajiban.  Ini dikarenakan biasanya hak moral sesorang didefinidikan secara parsial dalam kaitannya dalam moral yang dimiliki orang lain pada orang tersebut.  Memiliki hak moral artinya orang lain memiliki kewajiban-kewajiban tertentu terhatap pemilik hak tersebut.  Hak moral saya dalam beru=ibadah yang sesuai dengan agama yang sauya miliki misalnya, dapat didefinisikan dalam kewajiban moral orang lain untuk tidak ikut campur dalam ibadah yang saya lakukan.  Hak moral untuk mendapatkan kehidupan yang layak dapat didefinisikan sebagai kaitan dengan pemerintah untuk menjamin semua warganya mempunai kehidupan yang layak.
Dengan demikian, kewajiban moral secara umum merupakan sisi lain dari hak moral; jika saya mempunyai hak moral tertentu maka orang lain mempunyai kewajiban moral untuk tidal ikut campur terhadap apa yang saya laksanakan.  Jika saya mempunyai hak moral untuk menyuruh sesuatu kepada orang lain maka orang itu memiliki kewajiban moral untuk melakukannya.  Jadi hak moral mempunyai kewajiban korelatif bagi orang lain, baik itu tidak ikut campur atau kewajiban untuk melaksanakan hal yang positif.  Dalam beberapa kasus, kewajiban-kewajiban korelatif yang berasal dari sebuah hak yang ditujukan pada individu tertentu, namun pada semua anggota suatu kelompok.  Contohnya jika orang mempunyai hak untuk bekerja, maka tidak berarti semua perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan pekerjaan pada orang itu.
Kedua, hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingan-kepentingan mereka.  Dalam kata lain hak untuk menunjukkan kepentingan atau aktivitas yang bebas mereka cari atau tidak mereka cari dan yang pencairannya tidak boleh diabaikan demi kepentingan orang lain kecuali untuk alasan yang sifatnya khusus atau penting.
Jika saya punya hak untuk menjalankan ibadah misalnya, maka hal ini mengimplikasikan bahwa saya bebas beribadah sesuai dengan keyakinan saya dan saya tidak memerlukan izin orang untuj melakukannya.  Hak ini juga mengimplikasikan bahwa orang lain tidak boleh melarang saya untu beibadah dengan alasan bahwa masyarakat akan memperoleh keuntungan yang lebih besar jika saya tidak melakukannya. Keuntungan yang diperoleh orang lain tidak bisa dipakai sebagai pembenaran atas campur tangan terhadap tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang dilindungi oleh hak moral.
Jadi, mengakui nhak moral sesorang berarti mengakui bahwa salah ada salah satu aspek dalam diri sesoranv tersebut yang tidak terpengaruh atau tunduk pada keinginan-keinginan saya dan kepentingan orang tersebut tidak lebih rendah dibandingkan kepentingan saya.  Pendeknya, adalah suatu aspek dimana kita mempunyai kedudukan yang sama.
Ketiga, hak ,oral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan sesorang dan untuk membantu atau melindungi orang lain.  Jika saya memiliki hak moral untuk melakukan sesuatu maka saya mempunysi pembenaran moral terhadap apa yang saya lakukan.  Lebih jauh lagi, ketika memiliki hak untuk melakukan sesuatu maka orang lain tidak mempunyai kewenangan untuk ikut campur.
Sebaliknya, mereka dibenarkan bila mencegah orang lai n yang ingin menghalangi saya dalam melaksanakan hak tersebut, atau mereka yang mungkin memiliki kewajiban untuk membantu saya dalam melaksanakan hak tersebut.  Saat seseorang yang lebih kuat membantu orang yang lebih lemah mempertahankan haknya misalnya, kita umumnya mengetahui bahwa tindakan orang tersebut adalah benar.  Dengan adanya ketiga karakteristik ini, hak moral memberikan dasar dalam membuat keputusan moral yang secara substansial berbeda dari standar-standat utilitarian.
b.     Hak Negatif dan Hak Positif
Sejumlah hak yang disebutkan hak negatif digambarkan dari fakta bahwa hak-hak yang termasuk didalamnya dapat didefinisikan sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut campur dalam aktivitas-aktivitas tertentu dan orang yang memiliki hak tersebut.  Contohnya jika saya memiliki hak privasi maka bahwa semua orang termasuk atasan saya tidak berkewajiban untuk ikut campur pada urusan pribadi saya.  Jika saya mempunyai hak untuk menggunakan, menjual, atau menghancurkan aset-aset pribadi saya, maka ini berarti semja orang yang berkewajiban untuk tidak mencegah saya dalam menjual, atau menghancurkan properti bisnis pribadi sya.
Sebaliknya, hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif, namun juga memberikan bahwa pihak lain memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia perlukan dengan bebas mencari atau mengejar kepentingan-kepentingannya.  Contohnya jika saya punya hak memperoleh kehidupan yang layak artinya orang lain tidak boleh ikut campur dan jika saya tidak bisa memperoleh enghasilan yang layak maka harus ada pihak lain (mungkin pemerintah) untuk memberikan pekerjaan yang layak untuk saya dengan pengjhasilan yang layak juga.
Demikian hak untuk bekerja, hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk perawatan kesehatan, dan hak untuk memperoleh jaminan sosial, merupakan hak yang tidak hanya mewajibkan orang lain untuk ikut campur, namun juga memberikan kewajiban positif pada mereka untuk memberikan apa yang tidak bisa mereka peroleh.
c.     Hak dan kewajiban kontraktual
Adalah hak dan kewajiban korelatif yang mungkin muncul saat sesorang membuat perjanjian dengan orang lain.  Contohnya, jika saya setuju untuk melakukan sesuatu bagi anda, maka anda berhak atas apa yang saya lakukan.  Ada memperoleh hak kontraktual atas apapun yang saya janjikan, dan saya memiliki kewajiban kontraktual untuk melakukan sesuatu yang saya janjikan.
UNIVERSALISABILITAS
            Alasan sesorang melakukan sesuatu tindakan haruslah alasan yang dapat diterima semjua orang, setidaknya dalam prinsip
REVERSIBILITAS
            Alasan sesorang melakukan tindakan haruslah alasan yang bisa dia terima jika orang lain menggunakannya, bahkan sebagai dasar dari bagaimana mereka memperlakukan dirinya.
6.     Keadilan dan Kesamaan
a.     Keadilan distributif
Masalah tentang keadilan distributif muncul bila ada orang-orang tertentu yang memiliki perbedaan klaim atas keuntungan dan beban dalam masyarakat, dan semua klaim mereka tidak bisa dipenuhi.  Contoh kasusnya adalah saat terjadi kelangkaan, misalnya pekerjaan, makanan, perumahan, perawatan kesehatan, penghasilan, dan kesehatan, bila dibandingkan dengan jumlah individu yang membutuhkannya,  di sisi lain adalah terlalu banyak beban pekerjaan yang tidak menyenangkan, membosankan, perumahan yang tidak layak, kerugian terhadap kesehatan, banyak orang yang tidak siap menanggung itu semua.  Jika terdapat jumlah barang yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua orang dan orang yang menanggung beban masyarakat juga memadai, maka konflik tidak terjadi dan keadilan distributif tidak akan diperlukan.
b.     Keadilan Retributif
Keadilan retributif berkaitan dengan keadilan dalam menyalahkan atau menghukum sesorang yang telah melakukan kesalahan.  Para pakar filsafat telah lama memperdebatkan pembenaran atas tindakan menyalahkan hukuman.  Hal yang paling relevan dengan tujuan kita adalah situasi yang dianggap adil untuk menghukum sesorang yang telah membuat kesalahan.
Jika seseorang tidak tahu atau tidak bisa memilih secara bebas apa yang mereka lakukan, maka dia tidak bisa dihukum secara adil.  Contohnya, jika pemilik pabrik pengolahan kapas tidak tahu bawha keadaan di pabrik dapat menyebabkan para pekerja menderita penyakit pernapasan, maka tidak adil jika memberi hukuman karena pabrik miliknya menyebabkan penyakit tersebut.  Kondisi kedua dari hukuman yang adil adalah bahwa orang yang dihukum benar-benar melakukan apa yang dituduhkan
c.     Keadilan kompensatif
Keadilan ini berkaitan dengan keadilan dalam memperbaiki kerugian yang dialami seseorang akibat perbuatan orang lain.  Kita kita umumnya menyadari bahwa saat orang melakukan tindakan yang merugikan orang lain, maka pelakunya diwajibkan memberikan semacam ganti rugi kepada korbannya. Contohnya, jika saya merusak properti orang lain atau melukainya maka saya berkewajiban mengganti rugi atas apa yang saya rusak.  Tidak ada aturan atas seberapa besar ganti rugi yang atau kompensasi yang perlu diberikan kepada korban.  Keadilan tampaknya hanya mengharuskan bahwa pelaku sebisa mungkin mengembalikan apa yang diambilnya, dan ini berarti jumlah ganti rugi haruslah sama dengan yang diketahui korbannya.  Jika saya sengaja merusak reputrasi seseorang maka bagaimana saya menggantinya? Lebih jauh lagi, bberapa jenis kerugian tidak dapat diperbaiki sama sekali; bagaimana jika kerugian yang dimili seperti kehilangan nyawa atau pengelihatan?

Bentuk bentuk kompensasi yang paling kontroversial adalah adalah perlakuan-perlakuan preferensial yang dimaksudkan untuk memperbaiki keadilan dimasa lalu terhadap kelompok tertentu.  Contohnya, jika sebuah kelompok ras mengalami diskriminasi selama periode tertentu di masa lalu dan sekarang kelompok tersebut merupan kelompok masyarakat yang paling bawah dalam bidang ekonomo dan tingkatan sosial, apakah keadilan mewajibkan mereka memeroleh ganti rugi dalam memperoleh prioritas? Tentu saja tidak.
7.     Etika Memberi Perhatian
a.     Parsialiatas dan Perhatian
Pendekatan etika yang telah kita lihat semuanya mengasumsikan bahwa etika haruslah imparsial dan dengan demikian, semua hubungan khusus antara seseorang dengan individu tertentu, misalnya anggota keluarga, teman, atau pegawai harus dikesampingkan saat melakukan apa yang harus dia lakukan. Sejumlah pendukung pandangan utilitarian mengklaim bahwa jika ada orang asing dan orang tua anda tenggelam, dan ada hanya bisa menolong salah satu diantara mereka, dan jika menyelamatkan orang asing tersebut akan mendapatkan utilitas lebih besar daripada menyelamatkan orang tua anda(mungkin orang asing tersebut adalah dokter bedah yang andal dan mampu menyelamatkan banyak orang), maka anda memiliki kewajiban moral untuk menyelamatkan orang asing dan membiarkan orang tua anda tenggelam.  Kesimpulan macam ini menurutr banyak orang adalah kesimpulan yang jahat dan salah.
Dalam situasi semacam itu , hubungan yang anda miliki dengan orangtua anda membebankan sebuah kewajiban khusus untuk memberikan perhatian dang mengesampingkan semua kewajiban anda pada orang asing. Jadi kesimpulannya kita harus cermat dalam mengambil keputusan yang adil bagi semua orang.
b.     Hambatran Dalam Etika Perhatian
Pendekatan perhatian memperoleh banyak kritik berdasarkan beberapa alasan.  Pertama, dikatakan bahwa etika perhatian bisa berubah menjadi favoritisme yang tidak adil.  Bersikap parsial atau berat sebelah.  Namun pendukung etika perhatian menanggapi bahwa meskipin parsialitas mungkin berkonflik dengan aspek moralitas lain, namun ini berlaku pada semua pendekatan etika.  Moralitas terdiri dari sejumlah besar spektrum pertimbangan moral yang mungkin bisa saling konflik satu sama lain.
            Dalam cara yang sama, parsialitas dan perhatian juga bisa berkonflik dengan aspek utilitas, keadilan, dan hak.  Yang diwajibkan moralitas bukanlah kita yang harus membuang konflik moral, tapi kita yang perlu belajar menilai pertimbangan-pertimbangn moral yan menyeimbangkan berbagai permintan yang berbeda dalam situasi tertentu.  Jadi, fakta bahwa tindakan tindakan memberi perhatian kadang berkonflik dengan keadilan tidak membuat etika perhatian ini menjadi lebih rendah dibandingkan pendekatan etika lainnya, namun hanya menunjukkan bahwa kita perlu menilai dan menyeimbangkan arti penting relatif dari perhartian dan keadilan dalam situasi-situasi tententu.
8.     Etika bisnis di tingkat global
Kegiatan bisnis di tingkat global membutuhkan kesadaran moral yang semakin tinggi; tidak hanya untuk kepentingan pihak-pihak yang lamngsung terlibat dalam kegiatan bisnis, tetapi bagi kesejahtreraan dan keadilan bangsa, untukgenerasi sekarangf maupun masa yang mendatang, atau pembangunan berkelanjutan bagi seluruh bangsa dan negara.  Pada tahun 1930an banyak terjadi kejahatan perusahaan yang pada umumnya disebut dengan kejahatan kerah putih, kejahatan kaum berdasi, kejahatan kaum priyayi.   Kejahatan ini kerap disebut juga kejahatan dalam jabatan yang meliputi semua jenis pelanggaran oleh semua orang atau keompok untuk nkepentingan pribadi dalam lingkup jabatan.  Hal ini terbagi menjadi empat yaitu:
a.     Organizational occupational crime, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan, demi kepentingan organisasi, bukan perseorangan.  Misalnya menjual produk berbahaya seperti biskuit beracun dan penyalahgunaan izin perusahaan.
b.     Goverment occupational crime, misalnya penyiksaan aparat keamanan pemerintah (kejahatan untuk kepentingan dan atas persetujuan pemerintah atau negara)
c.     Malpractise dilakukan oleh seorang yang profesional yang melanggar kode etik profesi/melanggar hukum contohnys persekongkolan dokter dengan pabrik obat atau apotek
d.     Individual crime, kejahatan yang bersifat pribadi seperti penggelapan pajak, penyalahgunaan BLBI, insider trading.
Semua jenis kejahatan tersebut banyak contohnya di Indonesia, misalnya: memanipulasi sektir perbankan dan keuangan, pemalsuan uang, saham, atau pemalsuan manifrstr kapal laut, penipuan terhadap konsumen, pembajakan, maupun penggelapan pajak.  Ada jugakejahatan perusahaan yang tidak disadari seperti memanipulasi kesadaran konsumen melalui iklan, produk beracun, kedaluarsa, obat-obatan berbahaya, kejahatan lingkungan, pelecehan norma agama.  Dengan melihat contoh contoh konkret tersebut, akan lebih menguatkan kita akan perlunya penerapa etika bisnis.





Sumber: Ardiansyah Panji (2017) “Etika Bisnis”, Jogja, Quadrant


Jumat, 13 Oktober 2017

Kasus Pailit WorldCom

            WorldCom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990 menjadi $392 milyar pada 2001, yang pada akhirnya menempatkan WorldCom pada posisi ke 42 dari 500 perusahaan lainnya menurut versi majalah fortune.
            Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan.
Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.

Cara Manajemen WorldCom menggelembungkan angka:
·         Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal.
·         Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M. 

Lalu Cynthia Cooper salah satu auditor internal WorldCom merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pelaporan keuangan yang terjadi pada perusahaan. Pada masa-masa itu WorldCom menggunakan jasa perusahaan Arthur Andersen sebagai auditor eksternal independen. Sedangkan Arthur Andersen sendiri terlilit skandal Enron tidak lama yang lalu. Jadi bisa dibilang kredibilitas perusahaan Arthur Andersen sendiri mulai dipertanyakan. Dan pada bulan Mei 2002 Cynthia Cooper berhasil menemukan sebuah lubang pada laporan keuangan perusahaan mereka.
  
Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom sebegai berikut:
·         Penggelembungan tersebut terjadi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan manipulasi laporan keuangan oleh pihak manajemen puncak perusahaan;
·         Akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut;
·         Selain praktik akuntansi yang keliru, CEO WorldCom(Bernie Ebbers) juga menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.
  
Dampak:
·         Nilai saham turun dari $64,5 menjadi $2 dan akhirnya turun lagi menjadi kurang 1 sen.
·         Pegawai mengalami kerugian dana pensiun.
·         Memberhentikan karyawan sebanyak 17.000 orang.
·         WorldCom mengalami kebangkrutan dan akhirnya pailit.

Pendapat:

Profesi akuntan dan khususnya para auditor sangatlah berarti. Berbagai peristiwa telah memberi tantangan tetapi juga kesempatan dan pertumbuhan yang besar. Belum pernah permintaan atas akuntan yang handal dan auditor dengan integritas tinggi menjadi sangat tinggi. Kantor Akuntan Publik (KAP) dan auditor seharusnya bisa bersikap independen, dan jangan sampai kehilangan objektivitasnya dalam mengaudit laporan keuangan dan mengevaluasi metode akuntansi perusahaan yang diauditnya.juga menjungjung tinggi independensi, profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Agar fenomena mega skandal seperti WorldCom tidak terulang kembali. Dan kejadian-kejadian tersebut telah memberikan lonceng peringatan kepada para akuntan, maka diharapkan profesi ini akan menjadi lebih kuat dan dinilai lebih tinggi dari sebelumnya.

Sumber: https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom/

Senin, 26 Desember 2016

Order Letter and Inquiry Letter

Order Letter

Otherwise known as an order letter, a letter of order is a document that confirms the details of a purchase of goods or services from one party to another. It usually includes more information about what you are ordering, like quantity, model number, or color, the payment terms, and the matter in which the products are to be shipped. When the recipient receives this letter, they will process the order and send the merchandise.
·         Write the letter in a precise manner
·         Make sure you keep the language of the letter formal and easy so that the reader does not find it difficult to read
·         If you are writing the letter to place order make sure you do not make any mistakes
·         Avoid making spelling and grammar errors
·         Do not deviate mid way from the topic while writing the letter
·         Write the letter in a polite and apt manner

Order Letter Sample

Beverly Goods
Carold Louis
4220 Straford Park
Harold, KY 41635
Dear Mrs. Louis
I am writing this letter to place an order for goods for our ongoing project. Actually we had ordered enough goods for our work, however the quantitly seems very less now and hence we require more goods for our work to be completed soon. The attached list of goods with this letter will tell you precisely our requirement of goods. Hope you send it as soon as possible so that our work can continue without any halt.
Hoping to receive the said order soon without any delay, also the payment for the same would be done soon.
Thanking you,
Yours Truly,
Brillian Bagastama

Inquiry Letter

An inquiry letter is similar to a cover letter. The big difference is you send it uninvited (or as a cold contact) to an employer.
Use an inquiry letter to ask about working for an employer who has not advertised a job opening. In the letter, match your qualifications to their needs and show your interest in, and knowledge of the employer.
To find out the needs of an employer, use employment advertisements, position descriptions, phone conversations, and informational interviews.

Inquiry Letter Sample

587697, Kurt Wollf
Harold, KY 41635
December, 29th
Fahrul Gunawan
Marketing Leader
Finance Organitation
Beverly Park, Washington

Dear Mr. Gunawan
I am writing to ask you to consider an addition to your marketing team. Your organization has been in the news as a leader in the industry. I am an innovator of new ideas, an excellent communicator with buyers, and have a demonstrated history of marketing success. I believe I would be a good fit in your organization.
Currently, I market computer products for a major supplier using television, radio and news advertising. I have a reputation for seeing every project through to success.

Enclosed is my resume for your review and consideration. EFTG Industries has a reputation for excellence. I would like to use my talents to market your quality line of technical products. I will call you to further discuss your needs and how I could benefit your company. If you prefer, you may reach me in the evenings at (555) 555-5555.
Thank you for your time. I look forward to meeting you.

Sincerely,

Brillian Bagastama



Minggu, 13 November 2016

CV and Application Letter



Curriculum Vittae


Personal Details

Name           : Brillian Bagastama
Place / Date of Birth : Cibinong, January 28th 1997
Gender            : Male
Address                  : Jl. Tole Iskandar
Marital Status  : Single
Religion                   : Islam
Telephone Number : 08123456789
Email            : brillianbagastama@gmail.com

Education
2014-2018 : Gunadarma University (Accountancy)
2014 : Finished Senior Highschool (SMA Negeri 3 Depok)
2011  : Finished Junior Highschool (SMP Negeri 4 Depok)
2008  : Finished Primary Highschool (SDI Al-Azhar 27)

Other Skill :
Microsoft Office
Internet literacy
Active English with TOIEC







 Application Letter


            Jakarta, 10 November 2016
HRD Department
Bank Negara Indonesia
Cabang Jakarta Kota
Lada Street No 1st
Jakarta Kota

Dear Sir or Madam,I am writing to you to inquire about the possibility of working in your company that was informed by Website www.bni.co.id. I am interested in “Front Liner ” position.
My name is Brillian Bagastama. I am twenty one years old. I have background in Accounting Gunadarma University. And now i have graduate from my college and waiting letter of graduate (Surat Tanda Kelulusan)
With my educational background, I’m confident that my qualification and skills could make significant contributions to your company. I will be able to operate computer especially MYOB .Besides that, I am a person who can work either independently or as part of team. I am also initiative, hardworking, and eager to learn. I have been training at Perum Jasa Tirta II Jatiluhur.
My resume has been attached which outline my qualification in greater detail. I would appreciate the opportunity to discuss my qualification; please keep this application confidential. I will look forward to hearing from you soon.

Sincerely yours,
Brillian Bagastama

Selasa, 01 November 2016

Describing Myself

Hallo everyone....
My name is Brillian Bagastama, my friends usually call me Bri or Bagas, I live  in Depok, I was born in Bogor, January  28th 1997. In my family i’m the first child, i have one  brother. i live with my mom,dad,brother, grandma. I have a cat, it usually entertaint me when i’m bored and it sleeps with me. My hobby is doing automotive,i enjoyed it since 9 years old. 
I study at Gunadarma University, Faculty of Economi and the major  is accountancy and now i’m in 5th semester, so very busy in 5th semester because of PI (Penelitan Ilmiah) and i have no idea what to do with it. The reason i chose accountancy because i love economic and bussiness, i thought that accountancy is easy but the reallity is not. But i have to enjoy it, i hope i can pass with the good grade so i can work in the company i want and make my own bussiness.
Back to my hobby, until now i still love  doing automotive, i like to repair, rebuilt, modification and everything about automotive. When i was in high school, i usually joined  motorcylce contest. I modified my motorcylece with Thailook style, thailook is the style that came from  Thailand, so the part of my motorcyle was imported from Thailand,it really hard to find. But now Thailook stuffs are easy to find. I’m bored with motorcylce so now i modified retro car and i join with LAAS(Lenteng Agung Autosport) Depok, it  is the club of car.
My house usually  full of my friends, they come unexpectedly, they are such a family for me, they helped me when i need help, they always there when i need them. Thank you for read the description of  myself  and so sorry my bad english because i’m not english teacher.